Banyak teman” Mahasiswa dan Fresh graduates bertanya, gimana caranya biar aku bisa cepat diterima kerja?
Jawabnya gampang banget, pengalaman sudah pasti. Tapi tentu saja untuk mendapatkan pengalaman tersebut, perlu dibantu dengan memiliki knowledge dan skills terhadap suatu bidang.
Ternyata, hal tersebut dapat dibuktikan dengan penelitian di North Carolina oleh ketiga peneliti dan penulis yang bekerja di lembaga pendidikan nirlaba yaitu, Morgan McCall, Michael M. Lombardo dan Robert A Eichinger. Mereka menemukan bahwa dalam pengembangan diri, hanya 10% ilmu dari educational learning (sekolah, training) memberikan impact pada kita di dunia kerja, sedangkan 20% adalah social learning dengan engaging with peers, monitoring, coaching 70% dipengaruhi oleh experiential learning atau praktek kerjanya langsung.
Kalau teman-teman merasa kuliah/trainingnya sudah maksimal tapi belum dapat panggilan kerja juga, mungkin teman-teman harus cek lagi apakah social learning dan experiential learningnya sudah dilakukan juga?
Pertanyaan ini lah yang selalu saya dan tim di The Hatch tanyakan juga. Semenjak mendirikan The Hatch sebagai talent incubator-+ 3 tahun lalu, kami mempunyai misi untuk bisa membantu teman-teman Mahasiswa dan Fresh Graduates dalam pengembangan diri mereka untuk bisa siap bekerja setelah lulus kuliah nanti. Tapi ternyata perjalanan ini tidak semulus pipi bayi, banyak penyesuaian yang kami lakukan untuk bisa terus memberikan yang terbaik untuk teman-teman yang sedang kami inkubasi.
Di The Hatch, kami banyak memberikan training, mentoring, experiential learning kepada teman-teman. Tapi saya selalu merasa ada something missing, something yang bukan tentang apa yang bisa saya dan The Hatch berikan, tapi apa yang sebenarnya teman-teman butuhkan, apa yang teman-teman inginkan, sehingga kedua belah pihak bertemu di jalan yang sama.
Jadi saya mulai mencari metode apa yang pas untuk melakukan ini dan saya menemukannya setelah saya mengikuti program Loop Certified Professional Coach dan Loop Leader as Coach. Yes, I decided to be a Coach, specific for career development in digital marketing industry. Ternyata memang untuk bisa membantu seseorang untuk berkembang, bukan hanya hanya dengan memberikan arahan, tapi butuh juga ditanya mau kemana arah yang mau dituju? Karena belum tentu tujuan yang kita berikan as leader searah dengan yang orang lain tuju.
Metode coaching yang masuk ke dalam 20% metode pengembangan diri, biasanya banyak dilakukan oleh level profesional, jarang sekali Mahasiswa/Fresh Graduates melakukan ini. Mungkin dikarenakan minimnya pengetahuan pentingnya career coaching dilakukan pada saat teman-teman di bangku kuliah atau setelah lulus kuliah (max 1 tahun), padahal ini harusnya bisa membantu kegalauan yang dialami teman-teman saat tingkat akhir atau bahkan setelah lulus. Aku mau kerja dimana yah? Kenapa aku belum kerja? Apa yang harus aku pelajari dulu?`
Pertanyaannya mungkin bisa diganti menjadi, apa saja yang sudah dilakukan untuk bisa memenuhi 70/20/10 tadi? Karna nantinya pertanyaan ini, akan menjawab pertanyaan ‘gimana caranya biar aku bisa cepat diterima kerja?’
Jadi inget selalu, belajar teorinya (fundamental) + diskusi dengan mentor/supervisor/career coach + praktekin deh tuh.
Scientist aja ngga akan tau formulanya akan berhasil atau ngga tanpa dipraktekin 😉
Don’t forget to enjoy the process!